Berikut contoh organisasi yang
beroperasi untuk mencari keuntungan (komersil)
- Perseroan Terbatas (PT)
PERSEROAN TERBATAS adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.organisasi yang
menyelenggaran suatu Perseroan Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat
Umum pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.
Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya sendiri-sendiri.PT
adalah salah satu bentuk badan hukum yang populer dan paling banyak digunakan
para pengusaha di Indonesia sebagai landasan hukum untuk melakukan kegiatan
usaha diberbagai sektor seperti Industri, Perdagangan, Pelayaran, Pariwisata,
Jasa Konstruksi, Transportasi, Pertambangan, Agrobisnis, Properti dan lain
sebagainya.
- Join Ventura
Perusahaan patungan adalah sebuah kesatuan yang
dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama.
Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan
kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya, dan kontrol
perusahaan. Perusahaan ini hanya dapat untuk proyek khusus saja, atau hubungan
bisnis yang berkelanjutan seperti perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini
terbalik dengan persekutuan strategi, yang tak melibatkan taruhan keadilan
oleh pesertanya, dan susunannya kurang begitu sulit. Frase ini umumnya merujuk
pada tujuan kelompok dan bukan jenis kelompok. Kemudian, perusahaan
patungan bisa berupa badan hukum, kemitraan, LLC, atau struktur
resmi lainnya, bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggung-jawaban pajak dan kerugian.
Alasan pembentukan joint venture dapat dibagi menjadi 3
yaitu, alasan internal (seperti membangun kekuatan perusahaan atau menambah
akses ke sumber daya keuangan), tujuan persaingan (Mempengaruhi evolusi
struktural industri, penciptaan unit kompetisi yang kuat), dan Tujuan strategi.
- Firma
Firma adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih, dan umumnya didirikan dengan Akta Otentik
sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia.Badan
usaha ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelompok orang yang
memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau melaksanakan kegiatan
usaha dibidang Jasa. Para pendiri Firma umumnya telah saling mengenal
dan percaya satu sama lain serta masing-masing anggota telah mengetahui dan
memahami segala resiko yang timbul dan menjadi tanggung jawab para pendirinya.
Maksud dan tujuan perusahaan ini dapat bersifat umum atau spesialis. Namun
umumnya badan usaha ini didirikan untuk dengan maksud dan tujuan untuk
melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa.
- Koperasi
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan
melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui
perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi
bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik
dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Organisasi
yang bergerak di bidang social :
- Jalur Keagamaan
- Jalur Kemahasiswaan.
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang
beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan atau ekstra
kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan
intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun
semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan
lintas atau antar kampus. Salah satu bentuk organisasi mahasiswa di kampus
Indonesia adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat
perguruan tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan
berjejaring untuk mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap
peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Beberapa IOMS tingkat
nasional memiliki legalitas berupa SK dari Dirjen DIKTI (tidak ada keharusan)
dan hanya ada satu IOMS yang mewakili setiap organisasi profesi mahasiswa di
tingkat nasional. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa
berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, atau PPI yang beranggotakan pelajar
dan mahasiswa Indonesia.
Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah
wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap
sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan
pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar
dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma
perguruan tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama
mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
- Jalur Kepemudaan
Organisasi Pemuda merupakan wadah komunikasi antar pemuda
dan pemudi sebagai media untuk mengakrabkan dan memupuk rasa kekeluargaan antar
anggota dan pengurus tetapi juga sebagai organisasi yang memiliki
pengabdian kepada masyarakat pada khususnya dan kepada masyarakat
Republik Indonesia.
- Jalur Profesi
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya
adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung
bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka
laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. manfaat organisasi profesi
mencakup 4 hal yaitu, Mengembangkan dan memajukan profesi, menertibkan dan
memperluas ruang gerak profesi, menghimpun dan menyatukan pendapat warga
profesi, serta memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan
berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Bentuk – Bentuk Kerja Sama :
1.
Join
Venture / Perusahaan Patungan
Perusahaan patungan adalah
sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan
aktivitas ekonomi bersama. Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan
menyumbang keadilan kepemilikan, dan kemudian saham
dalam penerimaan, biaya, dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya
dapat untuk proyek khusus saja, atau hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti
perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini terbalik dengan persekutuan
strategi, yang tak melibatkan taruhan keadilan oleh pesertanya, dan susunannya
kurang begitu sulit. Frase ini umumnya merujuk pada tujuan kelompok
dan bukan jenis kelompok. Kemudian, perusahaan patungan bisa berupa badan
hukum, kemitraan, LLC, atau struktur resmi lainnya, bergantung pada
jumlah pertimbangan seperti pertanggung-jawaban pajak dan kerugian.
Alasan pembentukan joint venture
dapat dibagi menjadi 3 yaitu, alasan internal (seperti membangun kekuatan
perusahaan atau menambah akses ke sumber daya keuangan), tujuan persaingan
(Mempengaruhi evolusi struktural industri, penciptaan unit kompetisi yang kuat),
dan Tujuan strategi.
2.
Trust
Trust adalah peleburan beberapa
badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan
yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan
dariBank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan
Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia. Trust dapat bersifat integrasi
atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan badan
usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur
perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan
usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada
umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan
penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga
akan mempengaruhi harga. Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi atas
keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen sesuai
dengan kemauan mereka sendiri.
3.
Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama
antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan
tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan
memperluas atau menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara
lain:
·
Kartel wilayah adalah penggabungan
yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan
pemasaran barangnya
·
Kartel produksi adalah penggabungan
yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi
masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)
·
Kartel bersyarat atau kartel kondisi
adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan
barang, dan penetapan kualitas produksi
·
Kartel harga adalah penggabungan
dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing
anggota
·
Kartel pembelian dan penjualan
adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak
terjadi persaingan
4.
Holding
Company
Holding company adalah penggabungan
suatu badan usah dengan badan usaha yang lain dengan cara membeli sebagian
besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi holding company
menguasai beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar saham dari
setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian besar
saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan
keuangan. Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri,
namun karena sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara
automatis pimpinan dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan
holding company.
Konflik
dalam Organisasi
SUMBER-SUMBER KONFLIK
Setelah memahami berbagai jenis konflik,
dapatlah diurai sumber-sumber konflik atau apa yang menyebabkan terjadinya
konflik. Sumber konflik dalam organisasi dapat ditelusuri melalui Konflik dalam
diri individu (intrapersonal conflict), Konflik antarindividu (Interpersonal
conflict), Konflik antarkelompok (Intergroup conflict), ataupun Konflik antar
individu dengan kelompok
Intrapersonal Conflict
1. Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan (2002 : 400), penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau cirri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan. Ia mengutip hasil penelitian Friedman dan Roseman tentang kepribadian manusia yang mereka klasifikasikan dengan profil tipe A dan tipe B. Ciri-ciri orang berkepribadian tipe A adalah : tidak bisa diam, berjalan cepat, makan cepat, bicara cepat, tidak sabar, melakukan dua hal sekaligus, tidak menyukai waktu senggang, terobsesi dengan angka-angka, mengukur kesuksesan dengan kuantitas, agresf, kompetitif dan selalu merasa dikejar waktu. Sedangkan kepribadian tipe B bercirikan : kurang peduli terhadap waktu, sabar, tidak suka membual, bermain untuk kesenangan bukan kemenangan, santai, tidak dikejar waktu, bertingkah laku tenang dan tidak pernah terburu-buru. Orang-orang bertipe A, lebih cenderung merasakan konflik di dalam diri mereka. Kebanyakan dari mereka akan menderita serangan jantung.
Selain itu, penyebab konflik dalam diri adalah apa yang disebut goal conflict. Hal ini terjadi karena seseorang diperhadapkan pada dua tujuan atau karena harus membuat keputusan untuk memilih alternative yang terbaik.
Intrapersonal Conflict
1. Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan (2002 : 400), penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau cirri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan. Ia mengutip hasil penelitian Friedman dan Roseman tentang kepribadian manusia yang mereka klasifikasikan dengan profil tipe A dan tipe B. Ciri-ciri orang berkepribadian tipe A adalah : tidak bisa diam, berjalan cepat, makan cepat, bicara cepat, tidak sabar, melakukan dua hal sekaligus, tidak menyukai waktu senggang, terobsesi dengan angka-angka, mengukur kesuksesan dengan kuantitas, agresf, kompetitif dan selalu merasa dikejar waktu. Sedangkan kepribadian tipe B bercirikan : kurang peduli terhadap waktu, sabar, tidak suka membual, bermain untuk kesenangan bukan kemenangan, santai, tidak dikejar waktu, bertingkah laku tenang dan tidak pernah terburu-buru. Orang-orang bertipe A, lebih cenderung merasakan konflik di dalam diri mereka. Kebanyakan dari mereka akan menderita serangan jantung.
Selain itu, penyebab konflik dalam diri adalah apa yang disebut goal conflict. Hal ini terjadi karena seseorang diperhadapkan pada dua tujuan atau karena harus membuat keputusan untuk memilih alternative yang terbaik.
Episode konflik yang berlaku, adalah :
·
Approach-approach Conflict, dimana seseorang
mengalami konflik karena diperhadapkan pada dua tujuan yang sama-sama
menguntungkan atau sama-sama disukai, karena memiliki daya tarik yang sama
juga. Sebagai contoh, di waktu yang sama, seseorang harus membuat pilihan
menerima promosi jabatan yang sudah lama didambakan atau pindah tempat tugas ke
tempat lain dengan iming-iming gaji yang besar.
·
Avoidance-avoidance Conflict. Di sini,
seseorang menghadapi situasi yang mengharuskan ia terpaksa memilih di antara
dua alternatif yang sama-sama tidak disukai atau sama-sama dianggap buruk.
Contoh kongkrit, seumpama seseorang disuruh memilih untuk dipindahkan kerja ke
daerah lain pada lokasi yang tidak menyenangkan, atau tidak pindah ke tempat
baru yang disuruh tapi gajinya diturunkan.
·
Approach-avoidance conflict. Pada kasus ini,
seseorang harus menghadapi situasi dimana waktu ia memilih, ia harus menghadapi
konsekwensi yang saling bertolak belakang. Misalnya, orang itu akan memperoleh
gaji yang sangat besar, tapi harus pindah ke tempat terpencil yang sangat tidak
disukai.Nelson dan Quick (1997 : 385), mengemukakan tiga penyebab intrapersonal
conflict.
·
Inter-role Conflict, dimana seseorang
mengalami konflik yang bertalian dengan peran dalam hidupnya. Biasanya, pekerja
/ pegawai mengalami konflik, yang disebut work / conflict. Contohnya, seorang ibu yang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya, karena harus
menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit.
·
Intra-role Conflict. Ini terjadi bila
terdapat konflik yang bertalian dgn peran tunggal (single role), misalnya saat
seseorang menerima perintah yang berbeda dari dua atasannya. Atasan yang satu
menyatakan harus menjaga jarak antarkaryawan supaya kinerja tidak terganggu,
sementara atasan yang lain meminta agar semua karyawan mengutamakan kerja tim,
sehingga ia kesulitan menjalankan perannya.
·
Person-role Conflict, sebagai Konflik yang
muncul dalam melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai hidup yang
dianut. Contohnya, seseorang yang harus menjual produk dengan harga tinggi,
padahal dia sadar bahwa calon konsumennya membutuhkan keuangan untuk ongkos
sekolahnya.
2. Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya,
tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak
wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena
tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.
Interpersonal Conflict Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang individu (perbedaan pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman kerja, dan nilai hidup), kemudian karena perbedaan latar belakang sosial (perbedaan budaya, agama, dan sebagainya), serta perbedaan ciri-ciri pribadi (lemah lembut, kasar, tegas, plin-plan, agresif, dan sebagainya).Di kategori ini, di samping konflik yang bersumber dari latar belakang dan ciri kepribadian individu, terdapat juga sumber-sumber lain seperti kekurangan informasi (information deficiency), persaingan dalam perebutan pengaruh, persaingan dalam memperoleh jabatan, pertentangan kepentingan pribadi (misalnya perebutan mobil dinas), konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan), melewati batas-batas territorial (letak barang seperti meja yang lewat batas, atau mobil salah parker), gaya kepemimpinan (misalnya pemimpin yang kasar yang menyakiti hati banyak orang yang dipimpinnya.Intergroup Conflict Dalam organisasi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan konflik. Mari membahas satu demi satu.
Interpersonal Conflict Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang individu (perbedaan pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman kerja, dan nilai hidup), kemudian karena perbedaan latar belakang sosial (perbedaan budaya, agama, dan sebagainya), serta perbedaan ciri-ciri pribadi (lemah lembut, kasar, tegas, plin-plan, agresif, dan sebagainya).Di kategori ini, di samping konflik yang bersumber dari latar belakang dan ciri kepribadian individu, terdapat juga sumber-sumber lain seperti kekurangan informasi (information deficiency), persaingan dalam perebutan pengaruh, persaingan dalam memperoleh jabatan, pertentangan kepentingan pribadi (misalnya perebutan mobil dinas), konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan), melewati batas-batas territorial (letak barang seperti meja yang lewat batas, atau mobil salah parker), gaya kepemimpinan (misalnya pemimpin yang kasar yang menyakiti hati banyak orang yang dipimpinnya.Intergroup Conflict Dalam organisasi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan konflik. Mari membahas satu demi satu.
1. Perbedaan dalam tujuan dan prioritas. Setiap sub unit
dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan
kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual
murah dan dengan cara kredit. Sebaliknya, bagian keuangan menghendaki
pembayaran harus tunai agar posisi kekuangan perusahaan tetap stabil.
2. Saling ketergantungan tugas (task interdependence). Ada yang
disebut ketergantungan berurutan (sequential interdependence), dimana output
dari suatu unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu
surat permohonan, kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya.
Ada juga yang disebut ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence),
seperti hubungan antara dokter, rumah sakit dan laboratorium.
3. Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya
(resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan
sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas
computer dan lainnya).
4. Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini pun akan
mengakibatkan konflik. Kekaburan karena tidak ada guide lines dan policies yang
jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.
5. Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena
suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang
departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.
6. Perbedaan sistim imbalan dan intensif yang diatur
per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.
7. Faktor birokratik (lini-staf), dimana pegawai lini
memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada
memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting,
sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik. Kedelapan, karena
sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi
misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima
kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.
Cara Penangannya
Penangannya konflik oleh pemimpin
dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak
tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan
penyelesaian konflik ialah sebagai berikut :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak
mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal
dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan
cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada
usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik
perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi
kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima
sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah
pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach)
yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini
menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Metode Penyelesaian Konflik
Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan,
yaitu dominasi atau penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integratif.
iya makasih ya atas info nya,
BalasHapusmohon di cek kembali saya sudah sediakan link di wedget sebelah kanan browser anda,silah di cek kembali