Tak dapat dipungkiri banyak orang yang grogi dan
stres saat menghadapi wawancara kerja. Bahkan, banyak yang terlalu takut dan
khawatir hingga akhirnya kehilangan ketenangan, kepercayaan diri, dan
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
Berikut enam kesalahan yang paling sering terjadi
dalam wawancara kerja dan cara mengatasinya, seperti dikutip dari Live Science,
10 April 2014
1.Berpura-pura
bisa melakukan segalanya
Saah
satu kesalahan umum wawancara adalah ketika calon pekerja mengatakan bahwa ia
bisa melakukan dengan baik tugas yang dijelaskan, sekali pun kenyataannya ia
tidak mumpuni dalam tugas itu. John Mahony, pakar kepegawaian dari Kavaliro,
sebuah perusahaan jasa perekutan pegawai yang berbasis di Orlando, AS,
menuturkan bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik. “Dalam kebanyakan kasus,
perusahaan mencari individu yang ahli dalam bidang tertentu,” katanya. Ia
menambahkan, jujur dalam wawancara akan mengetahui kekuatan dan kelemahan
pencari kerja sehingga bisa ditempatkan di posisi yang tepat.
2.Mengabaikan pertanyaan tentang media social
Media
sosial telah dimanfaatkan untuk sejumlah perekrutan karyawan. Jangan abaikan
pertanyaan ini, bahkan jika ditanya mengenai penggunaan media sosial secara
pribadi. Sebab, dari situ perusahaan bisa mengetahui bagaimana pengetahuan Anda
tentang tren terbaru atau mengungkap sisi lain pribadi Anda.
3.Membawa
energi negative
Energi dan perilaku positif akan
memberikan banyak manfaat, terutama dalam wawancara kerja. Jika Anda menyinggung
sebuah pengalaman buruk tentang tempat kerja atau wawancara sebelumnya,
perusahaan akan berpikir ribuan kali untuk mengajak Anda bergabung dengan
mereka. Selain itu, hindari pula sikap tidak percaya diri saat diwawancara.
4.Mengabaikan
minat dan hobi
Sering kali calon pekerja
mengabaikan minat dan hobi yang dianggapnya tidak berhubungan dengan pekerjaan
yang akan mereka jalani. Dalam wawancara kerja, jangan ragu menceritakan hobi
yang mungkin agak melenceng dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sebab, hal itu
akan menunjukkan kemampuan Anda lainnya. Misalnya, hobi menulis puisi
menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang kreatif.
5.Tak
tahu latar belakang perusahaan
Banyak pelamar yang sudah
mempelajari bagaimana menjawab pertanyaan dasar. Namun, seringkali mereka lupa
mencari tahu informasi mengenai perusahaan tujuan mereka. Luangkan waktu untuk
mencari informasi mengenai profil singkat perusahaan dan latar belakang
lainnya.
6.Tidak
mengajukan pertanyaan
Di akhir wawancara, pewawancara
akan menanyakan apakah ada pertanyaan yang akan disampaikan pelamar. Dalam hal
ini, banyak pelamar yang memilih diam agar terkesan mengerti. Namun
sesungguhnya memberikan pertanyaan tentang pekerjaan, perusahaan, atau budaya
perusahaan akan menunjukkan bahwa si pelamar memiliki minat dan motivasi yang
besar terhadap pekerjaan.
0 komentar:
Posting Komentar